KEDIRI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri terus gencar berupaya menurunkan angka pengganguran di Kota Kediri. Dikarenakan, selama dua tahun lebih Bangsa ini mengalami pandemi Covid-19 yang berdampak ekonomi menurun dan angka pengganguran bertambah.
Program unggulan Wali Kota Kediri yaitu Prodamas Plus dengan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Dinkop-UMTK) Kota Kediri menggelar berbagai macam pelatihan dengan menggandeng lembaga pelatihan kerja (LPK) yang kompeten di bidangnya.
Hari ini, Dinkop UMTK Kota Kediri bersama LPK Bina Sukses Mandiri yang dipimpin langsung oleh Dra.Arlifa Idamana melakukan pelatihan Wedding Make-up di Gedung Serbaguna Kodim Kota Kediri. Jumat (30/9/2022)
Kepala Dinkop-UMTK Kota Kediri Bambang Priyambodo melalui Kabid Penempatan Tenaga Kerja (PTK) Basuki menyampaikan, bahwa pelatihan ini diikuti oleh setiap RT di Kota Kediri, masing-masing mengirimkan 2 orang peserta.
Baca juga:
Tani Ternak Terpadu Tanpa Bau
|
"Peserta pelatihan yang diwakili perwakilan setiap RT ini, kita ingin menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru, " ujarnya saat membuka pelatihan modern food.
Basuki juga menyampaikan jumlah peserta pada setiap pelatihan. Ada pelatihan modern food ada 114 peserta dan pelatihan Wedding Make Up diikuti 78 peserta.
Basuki memastikan bahwa pelatihan tahun ini berbeda dengan pelatihan yang diselenggarakan Dinkop UMTK ditahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, Dinkop UMTK menggunakan pelatihan berbasis kompetensi dengan standar Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Basuki menjelaskan, bahwa di akhir pelatihan para peserta pelatiham akan mendapatkan ujian kompetensi untuk memperoleh sertifikat yang diakui secara nasional. "Saya harap para peserta bisa serius mengikuti pelatihan bisa lulus ujian kompetensi, "ujarnya.
"Sertifikat ini akan membantu peserta pelatihan untuk membuat sebuah usaha baru, misalkan catering, salon atau usaha lain sesuai sertifikatnya, "ujar Basuki.
Menurut Basuki jika semua peserta pelatihan memperoleh sertifikat dan bisa membuat usaha, sehingga mereka membuka lapangan pekerjaan baru dan akan mengurangi angka pengganguran di Kota Kediri.
Tak berhenti sampai disitu, Dinkop UMTK juga akan siap membantu peserta pelatihan yang ingin membuka usaha namun terkendala modal dengan Program Kurnia yang miliki bunga rendah, yaitu 2 persen per tahunnya.
Selain ketiga pelatihan di atas, Basuki menuturkan bahwa akan ada beberapa pelatihan. Dengan dilakukan banyak pelatihan ini diharapkan warga Kota Kediri dengan ilmu dan pendidikan selama pelatihan ini bisa memberikan manfaat bagi peserta.
"Pelatihan keterampilan ini juga sebagai upaya mengurangi angka pengangguran. Diharapkan kedepan mereka bisa membuka lapangan kerja sendiri atau sertifikasinya itu bisa digunakan untuk bekerja di perusahan sesuai kompetensinya, ” ungkapnya.
LPK Bina Sukses Mandiri dipimpin oleh Dra.Arlifa Idamana menyampaikan, kegiatan hari ini adalah uji kompetensi bidang wedding make up rias pengantin gaun panjang.
Peserta yang mengikuti uji kompetensi dengan melibatkan penguji LSP Cohespa Surabaya untuk bidang tata rias pengantin gaun panjang.
Mereka akan mulai ujian dari make up, memakaikan sanggul, busana dan memakaikan perhiasan sesuai dengan SKKNI bidang tata rias pengantin gaun panjang.
"Jumlah yang ikut ujian sebanyak 20 peserta yang sudah siap dan berani untuk ujian ini dari jumlah peserta yang ikut pelatihan sebanyak 78 peserta. Artinya, ada sebagian peserta tidak ikut ujian dikarenakan belum siap sebanyak 58 peserta, " ucapnya.
Lanjut Dra Arlifa bahwa Dinkop UMTK Kota Kediri kerjasama dengan LPK Bina Sukses Mandiri sudah bekerjasama dengan Pemerintah sudah berjalan sejak 2012. Dulu namanya Dinsosnaker sekarang namanya Dinkop UMTK. Setiap tahun sudah biasa mendapatkan program pelatihan untuk melatih masyarakat Kota Kediri.
Program unggulan Walikota Kediri dengan adanya Prodamas Plus ini. Kami sangat berharap dengan adanya Prodamas Plus ini bermanfaat bagi peserta pelatihan sehingga bisa membuka usaha sendiri dan mandiri menjadi perias pengantin.
Terlihat antusias peserta meraka sudah kita latih selama 10 hari sudah pinter-pinter seandainya meraka mau membuka usaha rias pengantin sudah bisa.
"Selain itu, para peserta juga mendapatkan sertifikat dari lokal mereka mendapatkan semua dan hasil ujian kompetensi ternyata lulus semua 20 peserta mendapatkan sertifikat nasional, "tutup Dra Arlifa Idamana. (prijo)