Khusnul Arif Dewan NasDem Buka Pagelaran dan Bursa Keris Jadi Titik Temu Budayawan & Penggiat Seni

    Khusnul Arif Dewan NasDem Buka Pagelaran dan Bursa Keris Jadi Titik Temu Budayawan & Penggiat Seni
    Khusnul Arif, S.Sos anggota DPRD Kab Kediri dari Fraksi NasDem (dua dari kanan) buka Pagelaran dan bursa keris di Desa Titik Semen

    KEDIRI - Pagelaran dan Bursa Keris dengan tema Titik Temu, ternyata mampu menjadi magnet tersendiri bagi warga masyarakat luas. Hal itu terlihat dari membludaknya pengunjung yang hadir sejak mulai dibukanya kegiatan pameran di area Masjid Joglo Rahmatan Wa Salaman, Dusun Cangkring, Desa Titik, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu, 11 Juni 2022.

    Hadir dalam pembukaan Pagelaran dan Bursa Keris Bethok Kediri dengan tema Titik Temu Titik Temu ini di antaranya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Ir. Adi Suwignyo, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Drs. Sujud Winarko, MM, Kapolsek Semen, Danramil, Camat Semen Sukemi, S.Sos dan Kepala Desa Titik Ahmad Munir. 

    Dalam pembukaan kegiatan Pagelaran dan Bursa Keris Bethok Kediri dengan tema Titik Temu yang ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan pita oleh Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, S.Sos ini juga dilakukan pemutaran video ucapan dari Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana, SH, dan Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, SE.

    Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, yaitu Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri, Drs.H.Lutfi Mahmudiono, bersama Sekretaris Andik Mashudi, S.Sos, dan pengurus lainnya. 

    Hadir juga Ketua DK4 (Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri) Imam Mubarok, Ketua Komunitas Keris Lesbumi, M.Arif Hanafi, Ketua Panji Joyoboyo, Helmi Ansori, dan Ketua Bethok Kediri Community, Ihsan Firmansyah.

    Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bibit Pohon Bodi dan Pohon Jenitri secara simbolis dari Kepala Disparbud, Ir. Adi Suwignyo, M.Si, dan Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, S.Sos kepada M. Arif Hanafi, yang juga Ketua Takmir Masjid Joglo Rahmatan Wa Salaman.

    Pemberian bibit pohon Bodi dan Jenitri ini didasari sebuah prasasti besar bertuliskan bahasa Jawa kuno, yaitu tahun 934 Saka tentang penanaman Pohon Bodi Waringin dan Beringin oleh Empu Gek Sanga Tepet, pada jaman Pemerintahan Prabu Airlangga.

    Seusai penyerahan bibit Pohon Bodi dan Jenitri, selanjutnya Ketua Bethok Kediri Community, Ihsan Firmansyah memberikan kalung yang dirangkai dari Buah Jenitri kepada anggota DPRD yang sering disebut Senopati NasDem, Khusnul Arif, S.Sos, dan akrab disapa Mas Pipin. 

    Ketua Komunitas Keris Lesbumi, M. Arif Hanafi, dikonfirmasi mengatakan, Pagelaran dan Bursa Keris Titik Temu ini didukung oleh Panji Joyoboyo, Bethok Kediri Community, DK4, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Kediri, serta Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, S.Sos, yang memberikan program Pokir nya untuk kegiatan tersebut.

    “Kita ingin warga sekitar, terutama siswa siswi di Kediri dan sekitarnya ini faham dan mengerti tentang budaya, khususnya Keris. Budaya-budaya barat yang selama ini menghujani melalui berbagai media, kita lawan dengan pemahaman tentang Keris dan budaya-budaya lokal dari nenek moyang kita, ” harapnya.

    Ketua Bethok Kediri Community, Ihsan Firmansyah mengungkapkan, pada Pagelaran dan Bursa Keris Titik Temu ini ditampilkan berbagai macam Keris era Kerajaan Kediri dan Majapahit pada abad X – XI, dan lain sebagainya.

    “Istilah Bethok itu adalah Dapur dari Keris. Bethok tersebut juga berfungsi sebagai penetralisir hawa negatif, bahkan mohon maaf, sifat negatif dari manusia. Sebenarnya Bethok di negeri ini mayoritas dibuat di Kediri, ” ungkapnya.

    Sementara itu, Khusnul Arif, S.Sos, dikonfirmasi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari Pokir DPRD Kabupaten Kediri tahun anggaran 2022, di antaranya untuk nguri-uri budaya, dan salah satunya Pagelaran dan Bursa Keris Titik Temu, yang dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu, 11-12 Juni 2022.

    “Ini juga merupakan semangatnya Mas Bup Dhito sebagai pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Dengan adanya Pokir ini setidaknya para budayawan dan penggiat seni di Kabupaten Kediri ini kembali mempunyai gairah melakukan aktifitas, dan ada eksistensi kembali, ” ujarnya.

    Menurut Mas Pipin, pada kegiatan yang diawali dengan pemotongan tumpeng tersebut juga dipementasan berbagai kesenian tradisional maupun religi, di antaranya Tarian Jiwaku Panji, Jaranan Jowo Klasik, dan Parade Rebana. Selain itu, juga dilaksanakan Macapatan yang dipimpin oleh Ki Suhardjito, dengan diikuti oleh para Dalang Wayang di Kediri.

    “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih sekali, karena kegiatan ini mendapatkan dukungan dan sambutan luar biasa dari berbagai pihak. Tadi pas pembukaan acara juga dihadiri oleh Kepala SMPN 1 dan 2 Semen bersama para guru serta murid-muridnya. Semoga membawa manfaat bagi semuanya, ” ucap Mas Pipin.

    Sedangkan Ketua DK4 Imam Mubarok mengungkapkan, pihaknya sangat bersyukur sekarang ini para budayawan dan penggiat seni mendapatkan support dari Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana, SH, dan Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, S.Sos.

    “Keris itu merupakan peninggalan leluhur yang harus selalu dijaga dan dilestarikan, salah satunya dengan kegiatan semacam ini. Alhamdulillah kita juga didukung dan dibantu Program Pokir oleh Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Mas Khusnul Arif, S.Sos. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap kebudayaan, ” tuturnya.

    Imam Mubarok akrab disapa Gus Barok menuturkan bahwa kegiatan Pagelaran dan Bursa Keris Titik Temu ini juga sebagai langkah-langkah untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat supaya tidak salah faham mengartikan keris.

    "Jangan sampai salah faham, bahwa Keris itu adalah berawal dari falsafah dan berakhir dengan kepasrahan. Falsafah Keris itu adalah Dapur Keris yang memiliki berbagai macam makna. Kemudian berakhir dengan kepasrahan, yang artinya bahwa Gusti Alloh (Tuhan Yang Maha Esa) adalah yang paling utama. Dan semua hal itu perlu wasilah, "tuturnya.

    KEDIRI
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Mas Dito Beri Apresiasi Meril Kenalkan Pakaian...

    Artikel Berikutnya

    Kejari Kab Kediri Beri Layanan Prima Tilang...

    Berita terkait