Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri terus berupaya menyelesaikan pembongkaran bangunan Pasar Ngadiluwih yang terbakar pada 2022 lalu saat ini dilakukan pembongkaran bangunan pasar lama.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kediri Erfin Fatoni melalui Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah Imron Fanani mengatakan, pembongkaran ditarget bisa selesai setelah empat hari kerja usai pembayaran lelang dari pemenang. Namun, ternyata tidak bisa. Pembongkaran saat ini terkendala cuaca.
Baca juga:
Yan Mandenas Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu
|
“Sudah sempat komunikasi, mereka minta untuk perpanjangan waktu terkait pembongkaran. Sekarang lagi musim penghujan, ini menjadi salah satu faktor penghambat dalam pembongkaran, ” jelas Imron, Jumat (6/12/2024)
Lanjut Imron target pembongkaran pasar tersebut dikarenakan pertimbangkan keselamatan pekerja. Apalagi pembongkaran dilakukan secara manual tidak dengan alat berat. Risiko besar bagi pekerja bila tidak berhenti saat hujan.
"Karena itulah, kemungkinan pembongkaran ini bisa rampung pada minggu ketiga bulan ini. Barulah berikutnya bisa dilakukan tender pembangunan, " ungkapnya.
Untuk diketahui proses penjualan bongkaran pasar menggunakan mekanisme lelang yang dilaksanakan oleh KPKNL Malang. Setelah diajukan pada Agustus lalu, akhirnya pada 13 November dilakukan proses lelang. Harganya sebesar Rp 684.255.000 dan dibayarkan pada hari kelima usai ditetapkan pemenang.
Seperti diberitakan, revitalisasi Pasar Ngadiluwih yang terbakar pada 2022 lalu itu ditargetkan bisa dimulai pada 2025 nanti. Rencananya anggaran yang disiapkan untuk membangun pasar itu sebesar Rp 30 miliar. Dari anggaran sebesar itu, Disdag Kabupaten Kediri menyiapkan pembangunnya menjadi satu tahap. Konsep pembangunnya sama seperti Pasar Wates. (adv/PKP)